Tata Cara Shalat Dhuha







Shalat dhuha telah menjadi sebuah amalan sunah yang “harus” dilaksanakan setiap harinya bagi sebagian umat muslim di dunia. Al Quran mengabadikan waktu dhuha ini dalam sebuah surat bernama Adh Dhuha. Hal ini menunjukan jika Allah memberikan perhatian lebih di waktu yang bermakna matahari naik sepenggalah atau matahari telah meninggi satu tombak.



Secara umum, Allah sendiri sering menggambarkan jika orang-orang mukmin yang terbaik adalah yang mampu memanfaatkan waktu pagi dan petang dengan berzikir mengingat-Nya. Seperti firman Allah berikut ini,



وَٱصۡبِرۡ نَفۡسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ رَبَّہُم بِٱلۡغَدَوٰةِ وَٱلۡعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجۡهَهُ ۥ‌ۖ



Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya (Q.S Al-Kahfi : 28)



Sedemikian pentingnya waktu pagi ini dan petang ini, sehingga disebutkan dalam Al Quran berulang kali. Hal ini agar manusia sebagai makhluk bisa dengan sebaik mungkin memanfaatkan waktu-waktu untuk berzikir dan bertasbih kepada Allah SWT, sebagaimana zikir dan tasbih makhluk Allah yang lainnya.



Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dikerjakan pada pagi hari saat matahari telah terbit dan mulai meninggi. Yaitu minimal matahari telah meninggi satu tombak atau sepenggalah, sampai menjelang dzuhur (waktu shalat dhuha di wilayah Indonesia kurang lebih antara jam 07.00 – 11.00 WIB). Shalat Dhuha dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) rakaat dan sebanyak-banyaknya 12 rakaat.



Shalat dhuha sangat tepat untuk mengawali hari sepanjang siang untuk memulai ikhtiar mencari penghidupan. Setidaknya sebagai bentuk kepasrahan dan tawakal atas kehidupan kita di hari tersebut.



Berikut Tata Cara Shalat Dhuha



Pada dasarnya tidak ada yang membedakan antara shalat dhuha dengan shalat pada umumnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan shalat dhuha di antaranya.



Niat Shalat Dhuha



Kaidah fikih secara umum menyebutkan jika hukum niat adalah wajib bagi setiap amal yang hendak kita lakukan. Begitupun dalam melaksanakan shalat dhuha, niat menjadi hal yang harus dilakukan manakala hendak melaksanakan shalat dhuha.



Niat bertempat dihati, dengan demikian sebuah kesadaran akan melakukan shalat dhuha pun sebenarnya sudah mencukupi terbentuknya sebuah niat. Akan tetapi sebagai bentuk penguatan terhadap niat, maka dianjurkan untuk melafalkannya.


Berjemaah atau Tidak ?

Pelaksanaan shalat dhuha pada dasarnya dilakukan dengan sendiri, akan tetapi beberapa ulama memperbolehkan jika hendak dilakukan secara berjemaah.



Tata Cara Shalat Dhuha



Membaca niat shalat dhuha, boleh diucapkan secara lisan atau dalam hati

Takbiratul ihram

Berdiri bagi yang mampu

Membaca Surat Al-Fatihah pada setiap rokaat yang dijalankan. Perlu diingat kembali bahwa pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah disunnahkan membaca surat Asy-Syams dan rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha. Sedangkan untuk rakaat berikutnya, setiap rakaat pertama membaca surat Al-Kafirun dan rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlash.

Ruku’

‘Itidal

Sujud dua kali

Duduk diantara dua sujud

Tuma’ninah (tenang sejenak) dalam ruku’, sujud, duduk diantara dua sujud dan i’tidal

Tasyahud akhir

Membaca sholawat kepada Nabi

Duduk karena melakukan tasyahud akhir dan sholawat salam

Salam yang pertama

Tertib



Usahakan dalam melaksanakan tata cara shalat dhuha dengan konsentrasi penuh dengan menonjolkan sikap pasrah kita kepada Allah SWT.



Doa Shalat Dhuha



Secara khusus Rasulullah tidak menyontohkan doa yang khusus dibaca ketika selesai melaksanakan shalat dhuha. Hanya saja beberapa ulama telah merumuskan dan menganjurkan membaca doa ketika selesai melaksanakan shalat dhuha.



Berikut salah satu doa yang sering kali kita sudah membaca selepas shalat dhuha.



اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ



Artinya:



Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.



Demikianlah penjelasan mengenai tata cara shalat dhuha dan doa shalat dhuha.

IMMawan Bagas Febrianto

Comments

Popular posts from this blog

Tokoh-tokoh dalam Sejarah Epidemiologi

Nikmat Kesehatan

Mengatasi Asam Urat